Minat masyarakat Jakarta menggunakan angkutan massal cepat bus TransJakarta (busway) cenderung meningkat, kata Harya Setyaka S. Dillon, spesialis transportasi dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP).

“Pada Januari 2009 jumlah penumpang 230 ribu orang per hari dan pada Mei 2009 meningkat menjadi sekitar 245 ribu orang per hari,” katanya di Jakarta, Jumat (5/6).

Ia mengatakan, hal itu menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap angkutan massal tersebut meningkat, karena dengan menggunakan busway waktu perjalanan lebih singkat dan terbebas dari kemacetan.

Menurut dia, masyarakat pengguna busway secara langsung telah menyumbang penghematan bahan bakar minyak (BBM) dan turut mewujudkan kualitas udara yang lebih bersih untuk generasi yang akan datang.

Penggunaan busway, katanya, memperpendek waktu perjalanan sehingga meningkatkan efektifitas hidup dan waktu produktif karena busway memiliki jalur khusus.

Ia mencontohkan, perjalanan dari Blok M ke kota pada saat jam sibuk cukup ditempuh dalam waktu 43 menit, sedangkan jika menggunakan kendaraan pribadi jarak yang sama membutuhkan waktu tempuh 70 menit.

Contry Director ITDP, Milatia Mu’min mengatakan, busway merupakan reformasi transportasi di Ibu Kota Jakarta, sebelumnya selalu menggunakan sistem setoran sekarang dengan sistem gaji bagi sopirnya.

“Terjadi perubahan sistem operasi yang dikelola Badan Layanan Umum (BLU) dan sopir tidak menanggung apa-apa, hanya menjalankan armada,” katanya.

Ia mengatakan, hal itu memerlukan rekayasa sosial dari sebelumnya sopir sebagai manajernya sekarang diatur oleh operator. Menurut dia untuk terus mengembangkan busway, diperlukan kemauan politik pemerintah.